Cara Keramas Yang Benar Untuk Rambut Rontok

Update Terakhir:
28 Juli 2025
Diperiksa Secara Medis Oleh: Review Pending
Ditulis Oleh: Tim Editorial ROEGAN
TLDR
Cara keramas yang benar merupakan pertanyaan yang ada di benak setiap orang yang mengalami kerontokan. Pasalnya, rambut menjadi rontok setiap kali keramas. Benarkah demikian?
Bagi Anda yang mengalami rambut rontok, pasti pernah bertanya bagaimana cara keramas yang benar? Atau, apakah cara keramas yang benar dapat mengurangi kerontokan?
Ada banyak pro kontra yang berseliweran bahwa mencuci rambut terlalu sering dapat menyebabkan kerontokan atau sebaliknya, bahwa penumpukan kotoran akibat jarang berkeramas dapat menghambat pertumbuhan rambut.
Artikel ini akan menggunakan bukti-bukti dan jurnal ilmiah dari penelitian dermatologis – termasuk uji acak terkendali, konsensus ahli dan systematic journal reviews (SLR) – untuk memberikan panduan berkeramas yang benar berbasis jurnal ilmiah ketika Anda sedang mengalami kerontokan rambut.
Frekuensi Keramas
Frekuensi keramas yang optimal bergantung pada produksi minyak pada kulit kepala, jenis rambut dan kenyamanan pribadi. Perlu diketahui bahwa tidak benar adanya bahwa orang yang mengalami kerontokan rambut harus berkeramas lebih jarang agar tidak lebih banyak rambut yang rontok. Malah, berkeramas setiap hari bisa memberikan manfaat untuk kesehatan kulit kepala dan tidak mempercepat kerontokan rambut. Berikut beberapa studinya:
- Sebuah studi yang dipublikasi di Skin Appendage Disorders pada tahun 2021 menemukan bahwa berkeramas 5-7 kali dalam seminggu menghasilkan kondisi rambut dan kulit kepala yang terbaik berdasarkan pelaporan mandiri. Dalam studi ini, dari 1,500 relawan yang berpartisipasi, relawan yang berkeramas setiap hair melaporkan kerontokan rambut yang lebih sedikit dibandingkan dengan relawan yang berkeramas sekali seminggu. Lebih dari itu, selama durasi penelitian, tidak ada kerusakan yang ditimbulkan dari keramas setiap harinya baik dari pengukuran objektif maupun pelaporan mandiri dari para relawan. Para peneliti akhirnya menyimpulkan bahwa berkeramas setiap harinya dapat menjaga kesehatan kulit kepala pada kondisi optimal tanpa menyebabkan kerontokan.
- Studi lainnya yang dipublikasi di tahun 2017 di International Journal of Women’s Dermatology mengatakan hal yang senada dengan penelitian di atas: berkeramas setiap hari untuk menjaga kesehatan kulit kepala dan rambut sangat direkomendasikan. Para peneliti di studi ini menyimpulkan bahwa keramas rutin membantu mengurangi sebum (minyak) berlebih dan kotoran yang dapat menumpuk dan mengganggu folikel rambut. Jika kotoran dan sebum dibiarkan menumpuk, maka berpotensi terjadi inflamasi dan kerontokan rambut yang lebih parah lagi. Bagaimanapun juga, lebih penting untuk memiliki kulit kepala yang bersih agar mudah bagi rambut untuk tumbuh.Â
- Hal yang paling penting untuk dicatat adalah bahwa berkeramas tidak menyebabkan rambut rontok. Rambut yang rontok ketika Anda berkeramas merupakan rambut yang sudah berada dalam fase telogen (klik untuk membaca artikel) dan memang sudah saatnya rontok. Pada normalnya, manusia kehilangan 50-150 helai rambut setiap harinya. Ketika Anda tidak berkeramas selama beberapa hari, rambut yang rontok pada keramas Anda yang berikutnya merupakan akumulasi dari rambut yang memang harus rontok selama beberapa hari tersebut. Ini menjelaskan kenapa Anda menemukan banyak sekali rambut yang rontok ketika Anda tidak berkeramas selama beberapa hari. Buktinya, sebuah studi di tahun 2018 yang dipublikasi di International Journal of Women’s Dermatology menemukan bahwa berkeramas tidak mempengaruhi hasil hair pull test (sebuah teknik diagnosa untuk rambut rontok).Â
Berdasarkan bukti ilmiah di atas, walaupun Anda mengalami kerontokan, Anda tidak perlu takut keramas setiap hari. Pada dasarnya, Anda bisa berkeramas ketika Anda merasa kulit kepala sudah berminyak, gatal atau kotor. Untuk beberapa orang mungkin ini berarti setiap hari, atau setiap 2 hari sekali. Panduan umum berdasarkan tipe kulit kepala dan rambut:
- Untuk kulit berminyak atau rambut lurus: keramas setiap hari. Rambut yang lurus menyebabkan sebum untuk menyebar lebih cepat sehingga rambut akan terlihat lepek di akhir hari. Berkeramas setiap hari merupakan cara untuk mengontrol sebum berlebih tersebut.
- Untuk kulit kering atau rambut yang dicat/bonding/dikeriting: keramas lebih jarang (mungkin sekitar 2-3 hari sekali). Kepala yang terpapar zat kimia dan sedang mengalami kerontokan maka sebaiknya berkeramas lebih jarang agar kulit kepala tidak terlalu kering.
- Untuk rambut keriting: rambut tipe ini cenderung lebih kering karena sebum menyebar lebih lambat. Dokter kulit biasa merekomendasikan berkeramas setiap seminggu sekali agar kulit kepala tidak terlalu kering.Â
Teknik & Cara Keramas
Walau keramas tidak menyebabkan rambut menjadi rontok, tetapi bisa menyebabkan rambut patah. Kunci dari cara keramas yang baik adalah kelembutan. Bagi Anda yang mengalami kerontokan, helai rambut cenderung lebih mudah patah dibandingkan dengan orang pada umumnya. Dengan mengurangi trauma fisik atau kimia pada helai rambut, maka rambut patah akibat keramas dapat berkurang.
- Pilih sampo yang lembut seperti sampo non-SLS: sampo yang berbasis SLS cenderung lebih kuat dan dapat menyebabkan kerusakan pada helai rambut. Belum lagi sampo yang kuat tersebut dapat menyebabkan kering pada kulit kepala sehingga tidak kondusif bagi rambut baru untuk tumbuh dari folikel.
- Urai rambut sebelum keramas: sebelum mandi, gunakan sisir yang lembut untuk mengurai rambut yang kering terlebih dahulu (terutama jika rambut Anda panjang). Dengan mengurai rambut, Anda mencegah terjadinya rambut menjadi tertarik ketika berkeramas yang mana dapat menyebabkan rambut patah ketika sedang basah dan lemah. Ingat, rambut lebih mudah patah ketika basah sehingga sebaiknya proses menyisir ketika rambut sedang basah dapat dikurangi.
- Balurkan sampo ke kulit kepala dan pijat halus: salah satu kesalahan dalam keramas adalah menggosok rambut dari kulit kepala hingga ke ujung. Area di kulit kepala merupakan fokus utama dari keramas. Gunakan ujung jari (bukan kuku) untuk memijat lembut dengan gerakan melingkar. Jangan melakukan gerakan menggaruk. Dengan memijat lembut, aliran darah pada kulit kepala dapat menjadi lebih baik dan juga kotoran-kotoran dapat terangkat tanpa menyebabkan rambut patah. Tidak perlu menggosok helai rambut itu sendiri karena helai rambut tersebut akan bersih secara sendirinya ketika Anda membilas.
- Gunakan conditioner: conditioner melapisi kutikula rambut sehingga mencegah terjadinya gesekan, rambut patah atau bercabang.
- Keringkan rambut dengan lembut: rambut yang sedang basah dapat patah dengan mudah. Jika Anda ada waktu, biarkan rambut kering dengan sendirinya hingga 70% sebelum menggunakan hair dryer dengan setelan panas yang paling rendah. Jika memakai handuk, tepuk ringan rambut yang basah untuk mengeringkan.
Kesimpulan Cara Keramas
Setiap tips cara keramas di atas ditulis berdasarkan bukti dari jurnal ilmiah. Dengan berkeramas secara rutin namun dengan halus, Anda bisa melangkah ke kamar mandi tanpa rasa takut.
Artikel ini hanya untuk tujuan informasi dan bukan merupakan saran medis. Informasi yang terkandung di sini bukan merupakan pengganti dan tidak boleh diandalkan untuk nasihat medis profesional. Selalu bicarakan dengan dokter Anda tentang risiko dan manfaat dari perawatan apa pun.