2 Cara Menebalkan Alis dan Melebatkan Bulu Mata

Bagaimana cara menebalkan alis dan melebatkan bulu mata secara alami? Lalu, berapa lama waktu yang dibutuhkan sampai kita mendapatkan alis yang lebat dan bulu mata yang panjang?

Mengapa Menebalkan Alis dan Melebatkan Bulu Mata?

Mata adalah jendela jiwa. Tidak heran jika daerah mata adalah hal paling pertama yang kita perhatikan ketika bertemu seseorang. Oleh karena itu, alis yang tebal dan bulu mata yang lebat dapat sangat menunjang penampilan seseorang, baik pria maupun wanita. 

Penampilan yang menarik tidak hanya dapat membantu kita dalam menarik lawan jenis. Faktanya, penampilan yang menarik juga seringkali memiliki korelasi dengan seberapa suksesnya karir seseorang. Fenomena ini sudah banyak didokumentasikan dan bahkan sudah banyak diteliti. Salah satu jurnal ilmiah yang mengulas korelasi antara kesuksesan karir dengan menariknya penampilan seseorang adalah penelitian oleh Scholz & Sicinski (2015). 

Bahan Apa yang Dapat Menebalkan Alis dan Melebatkan Bulu Mata?

Lantas, bahan apa yang dapat menebalkan alis dan melebatkan bulu mata. Secara teori, alis dan bulu mata merupakan rambut biasa dan dapat ditumbuhkan menggunakan penumbuh rambut seperti Minoxidil. 

Namun, perlu diingat, bulu mata dan alis lokasinya sangat dekat dengan organ yang sensitif, yaitu mata. Sekedar terkena air kolam berenang saja sudah cukup untuk membuat mata kita memerah dan terasa perih selama beberapa waktu. Jika kita sembarangan menggunakan penumbuh rambut yang akhirnya secara tidak sengaja masuk ke mata, apa akibatnya?

Oleh karena itu idealnya untuk menebalkan alis dan melebatkan bulu mata, kita perlu memilih bahan yang alami. Setelah melakukan penelitian terhadap seluruh jurnal ilmiah yang ada dari tahun 2025 ke belakang, tim ROEGAN memutuskan bahwa ada 2 bahan alami yang cocok untuk menumbuhkan bulu mata: rosemary dan kafein. Bahkan, ada studi yang membandingkan efektivitas mereka terhadap Minoxidil yang notabene gold standard dalam menumbuhkan rambut. 

Rosemary

Pada tahun 2015, Panahi et al. (2015) mempublikasikan studi randomized controlled trial (RCT) yang membandingkan efektivitas penumbuhan rambut rosemary dibandingkan dengan Minoxidil. 

Dalam penelitian tersebut, 30 relawan diberikan Minoxidil dan 30 lainnya diberikan minyak rosemary. Hasil pertumbuhan rambut dinilai menggunakan 2 metode: 

• Penghitungan jumlah rambut berdasarkan foto oleh dokter kulit pada awal studi, pada bulan ke-3 dan pada bulan ke-6 setelah pemakaian Minoxidil atau rosemary. Dokter kulit hanya membandingkan foto tanpa diberi tahu pasien mana yang menggunakan Minoxidil dan mana yang menggunakan rosemary agar penilaian tetap objektif. 
• Kuesioner self-assessment yang mana relawan diminta untuk memberikan penilaian kepuasan pertumbuhan rambut dan pengurangan kerontokkan mereka dengan skala -3 (sangat tidak puas) hingga +3 (sangat puas). Sama dengan dokter kulit, para relawan pun tidak tahu apakah mereka menggunakan Minoxidil atau rosemary untuk menjaga objektivitas.

Hasil penghitungan jumlah rambut oleh dokter kulit dapat dilihat di grafik berikut:

Pada penghitungan jumlah rambut di bulan ke-6, para dokter kulit menemukan bahwa baik Minoxidil maupun rosemary, keduanya terbukti efektif dalam menumbuhkan rambut. Tidak hanya itu, hasil pertumbuhan rambut oleh Minoxidil ditemukan sebanding dengan rosemary. Ini berarti, rosemary memiliki efektivitas yang tidak kalah dibandingkan dengan Minoxidil dalam menumbuhkan rambut. 
Hasil kuesioner self-assessment dapat dilihat di tabel di bawah:

Untuk kepuasan terhadap pertumbuhan rambut, tidak ada perbedaan kepuasan antara relawan yang menggunakan rosemary dibandingkan dengan Minoxidil (p > 0.05) (baca mengenai Signifikansi Statistik). Dengan kata lain, relawan yang menggunakan rosemary sama puasnya dengan pertumbuhan rambut mereka jika dibandingkan dengan relawan yang menggunakan Minoxidil. 

Menariknya, dari segi pengurangan kerontokan, relawan yang menggunakan rosemary justru terbukti cenderung lebih puas dibandingkan dengan yang menggunakan Minoxidil (p < 0.05). 

Kesimpulannya, selain memiliki efektivitas yang sebanding dengan Minoxidil dalam menumbuhkan rambut baru, rosemary juga lebih efektif dalam mengurangi kerontokan dibandingkan dengan Minoxidil.

Kafein

Studi randomized controlled trial (RCT) untuk kafein datang dari Dhurat et al. (2017). Sama dengan studi pada rosemary, studi ini membandingkan efektivitas kafein dengan Minoxidil. 

Selama 6 bulan, 210 relawan diberikan antara kafein atau Minoxidil untuk dioleskan secara rutin. Hasil pertumbuhan rambut dinilai dengan 3 metode:

• Penghitungan persentase rambut yang berada dalam fase anagen dengan menggunakan trichogram pada awal studi, pada bulan ke-3 dan pada bulan ke-6 setelah pemakaian Minoxidil atau kafein. Naiknya persentase rambut yang berada dalam fase anagen merupakan indikasi bahwa rambut bertumbuh semakin lebat.
• Kuesioner self-assessment yang mana relawan diminta untuk memberikan penilaian terhadap beberapa kriteria seperti intensitas kerontokan, jumlah rambut yang rontok ketika menyisir, dan ketebalan rambut. 
• Kuesioner untuk dokter kulit pemeriksa yang mencakup penilaian terhadap kekuatan rambut, segi kekuatan rambut, progresi kebotakan dan rentang kerontokan. 

Hasil penghitungan persentase rambut yang berada dalam fase anagen dapat dilihat di tabel berikut:

Pada bulan ke-6, pemakaian Minoxidil menghasilkan perbaikan persentase anagen sebanyak 11.68% sementara kafein 10.59%. Hasil ini menunjukkan bahwa penggunaan kafein terbukti dapat meningkatkan jumlah rambut setelah pemakaian selama 6 bulan dengan hasil yang sebanding dengan Minoxidil.

Hasil self-assessment pada bulan ke-6 dari para relawan menunjukkan perbaikan berarti dari segi intensitas kerontokan rambut, jumlah rambut yang rontok ketika menyisir dan ketebalan rambut. Perlu dicatat, tidak ada perbedaan berarti dari pemakai kafein maupun Minoxidil. 

Pelaporan dokter kulit di bulan ke-6 menunjukkan perbaikan berarti dari segi kekuatan rambut, progresi kebotakan dan rentang kerontokan. Dan lagi, tidak ada perbedaan berarti dari pemakai kafein maupun Minoxidil (p < 0.05).

Kesimpulan

Berdasarkan dua studi randomized controlled trial tersebut, dapat disimpulkan bahwa rosemary dan kafein memiliki efektivitas yang tinggi dalam menumbuhkan rambut. Ditambah lagi, kedua bahan tersebut merupakan bahan alami sehingga aman digunakan di daerah sekitar mata. 
Untuk hasil maksimal, ROEGAN menggabungkan kedua tanaman botanis tersebut (kafein dan rosemary) dalam 1 serum alis dan bulu mata untuk menebalkan alis dan melebatkan bulu mata secara maksimal. Seperti halnya kopi double-shot yang kuat, serum bulu mata ini merupakan kombinasi 2 zat alami yang menurut jurnal ilmiah adalah yang terkuat.