LCLT Adalah Booster Untuk Minoxidil?
Update Terakhir:
23 September 2022
Diperiksa Secara Medis Oleh: Review Pending
Ditulis Oleh: Tim Editorial ROEGAN
TLDR
L-Carnitine L-Tartrate (LCLT) dalam konsentrasi 2%, ditemukan dapat membantu pertumbuhan rambut dengan hasil yang mirip dengan minoxidil. Yaitu dengan memperbanyak jumlah folikel rambut yang berada dalam fase anagen dan mengurangi folikel yang berada dalam fase telogen.
L-Carnitine merupakan sebuah senyawa yang dapat ditemukan pada tubuh manusia. Senyawa ini biasanya diproduksi oleh organ seperti otak, hati dan ginjal. Salah satu peran penting dari L-Carnitine adalah membantu pergerakan asam lemak dalam mitokondria agar dapat diubah menjadi energi. Oleh karena itu, L-Carnitine sering sekali ditemukan sebagai komponen utama dari obat diet atau suplemen olahraga.
L-Tartrate merupakan garam yang memiliki fungsi antioksidan yang tinggi. Walau L-Tartrate memiliki berbagai fungsi dan manfaat bagi tubuh, dalam kasus ini, L-Tartrate diketahui dapat membantu penyerapan L-Carnitine oleh kulit ketika diaplikasikan secara topikal. Untuk alasan inilah, L-Carnitine kerap ditemui dalam bentuk kombinasi LCLT (L-Carnitine L-Tartrate).
Sebuah studi yang dilakukan di University of Hamburg, Jerman dan dipublikasikan pada tahun 2007 menemukan bahwa L-Carnitine dapat merangsang pertumbuhan rambut dengan cara meningkatkan ketersediaan energi kepada folikel rambut. Seperti yang kita ketahui, fase anagen merupakan fase di mana rambut dapat tumbuh subur (lihat artikel Kebotakan) dan di fase inilah folikel rambut memerlukan banyak energi untuk tetap berada dalam fase anagen.1
Pada studi in-vitro tersebut, LCLT dengan beragam konsentrasi (0.5, 5 & 50μm) ditambahkan pada beberapa kultur folikel rambut selama 9 hari untuk diobservasi efeknya. Hasilnya dapat dilihat pada grafik di bawah.
Seperti yang terlihat pada grafik di atas, LCLT mengakibatkan rambut tumbuh lebih panjang dibandingkan folikel rambut yang tidak terpapar LCLT. Menariknya, folikel yang terpapar 50μm walau mengalami pertumbuhan yang lebih baik daripada folikel yang tidak terpapar LCLT, pertumbuhannya kalah jika dibandingkan dengan folikel yang hanya terpapar 0.5 atau 5μm LCLT. Dengan kata lain, tidak berarti semakin tinggi paparan LCLT maka semakin baik hasil pertumbuhan rambut, melainkan ada konsentrasi optimal agar LCLT dapat bekerja dengan baik.
Berbekal hasil positif tersebut, para peneliti tersebut melanjutkan penelitian terhadap LCLT dari in-vitro ke in-vivo (langsung ke kepala manusia). Studi lanjutan ini merupakan studi buta-ganda, acak, dan terkontrol plasebo (double blind, randomized & placebo-controlled). Dengan memaparkan kulit kepala relawan dengan LCLT konsentrasi 2% selama 24 minggu, para peneliti mendapatkan hasil berikut:
Selaras dengan hasil dari studi in-vitro, LCLT ditemukan dapat meningkatkan jumlah folikel rambut (grafik C), membuat rambut terlihat lebih lebat dengan memicu lebih banyak folikel masuk ke dalam fase anagen (grafik D) dan mengurangi folikel yang berada dalam fase telogen (grafik E).
Sebagai kesimpulan, LCLT dengan konsentrasi 2% telah terbukti dapat mengobati kebotakan dengan meningkatkan jumlah folikel rambut, jumlah folikel yang berada dalam fase anagen dan mengurangi jumlah folikel yang berada dalam fase telogen.
Artikel ini hanya untuk tujuan informasi dan bukan merupakan saran medis. Informasi yang terkandung di sini bukan merupakan pengganti dan tidak boleh diandalkan untuk nasihat medis profesional. Selalu bicarakan dengan dokter Anda tentang risiko dan manfaat dari perawatan apa pun.