Manfaat Pumpkin Seed Oil Dalam Melawan Kebotakan

dr. Caroline Claudia ROEGAN
Update Terakhir:

09 November 2021

Diperiksa Secara Medis Oleh: dr. Caroline Claudia
Ditulis Oleh: Tim Editorial ROEGAN

TLDR

Pada sebuah studi acak, terkontrol plasebo, double-blind (randomized, placebo-controlled, double-blind study), penggunaan pumpkin seed oil (PSO) selama 24 minggu terbukti dapat memperbaiki kondisi kebotakan (Androgenetic alopecia/AGA).

Androgenetic alopecia (AGA) merupakan penyebab kebotakan tersering pada pria, dimana sekitar 70% dari pria (terutama yang berusia di atas 50 tahun) pasti pernah mengalaminya.

Pada penderita AGA, terjadi peningkatan produksi zat dihidrotestosteron (DHT) yang dapat mempengaruhi beberapa fase pada siklus pertumbuhan rambut. Kadar DHT yang berlebihan akan membuat fase anagen (fase dimana rambut tumbuh) menjadi lebih singkat dan fase telogen (fase dimana rambut rontok) menjadi lebih lama. Hal ini juga menyebabkan folikel rambut mengecil sehingga rambut tampak tipis. Pumpkin Seed Oil (PSO) diketahui mengandung phytosterol yang dapat mengurangi produksi DHT dengan cara menghambat aktivitas enzim 5α-reductase (enzim yang bertugas mengubah testosteron menjadi DHT).

Pada tahun 2014, sekelompok ilmuwan di Korea mengadakan studi acak, terkontrol plasebo, double-blind (randomized, placebo-controlled, double-blind study) untuk menyelidiki tingkat kemanjuran dan tolerabilitas dari PSO sebagai terapi pertumbuhan rambut bagi pria dengan AGA derajat ringan hinga sedang.

Setelah 24 minggu, relawan pada kelompok terapi (mengkonsumsi 400 mg PSO per hari selama 24 minggu) memberikan penilaian yang lebih tinggi terhadap perkembangan dan kepuasan terhadap pertumbuhan rambut mereka, jika dibandingkan dengan penilaian yang diberikan oleh relawan pada kelompok kontrol (diberikan plasebo).

Selain itu, beberapa penyelidik independen (blinded investigators) juga diminta untuk memberikan penilaian terhadap perkembangan kondisi rambut relawan berdasarkan foto yang diambil pada awal penelitian dan 24 minggu setelahnya (Gambar 1).

Gambar 1. Foto perbandingan kondisi rambut beberapa relawan pada awal penelitian (belum menjalani terapi PSO) dan 24 minggu setelah terapi PSO.

Hasilnya, para penyelidik independen menilai bahwa pertumbuhan rambut pada relawan yang menerima terapi PSO lebih baik dibandingkan relawan pada kelompok placebo (Gambar 2). 

Gambar 2. Grafik hasil penilaian penyelidik independen terhadap perbandingan kondisi rambut para relawan (kelompok terapi maupun kelompok placebo) pada awal penelitian, serta pada 12 minggu dan 24 minggu setelah penelitian dimulai. Penilaian menggunakan 7 skor yang sudah terstandarisasi (-3 = sangat menurun, -2 = cukup, -1 = sedikit menurun, 0 = tidak ada perubahan, +1 = sedikit meningkat, +2 = cukup meningkat, +3 = sangat meningkat).

Analisa terhadap jumlah dan ketebalan rambut menggunakan phototrichography juga menunjukkan persentase perbaikan yang lebih besar pada relawan yang menerima terapi PSO dibandingkan pada relawan pada kelompok placebo (Gambar 3).

Gambar 3. Diagram yang menunjukkan perubahan pada jumlah rambut (a) dan ketebalan rambut (b) 24 minggu setelah penelitian dimulai.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa PSO terbukti dapat memperbaiki kondisi kebotakan (AGA) dan dapat dipertimbangkan sebagai terapi alternatif yang potensial.

Artikel ini hanya untuk tujuan informasi dan bukan merupakan saran medis. Informasi yang terkandung di sini bukan merupakan pengganti dan tidak boleh diandalkan untuk nasihat medis profesional. Selalu bicarakan dengan dokter Anda tentang risiko dan manfaat dari perawatan apa pun.