Orang Botak Lebih Rentan COVID?

nurse-2019420_640
Update Terakhir:

29 December 2021

Diperiksa Secara Medis Oleh: Review Pending
Ditulis Oleh: Tim Editorial ROEGAN

TLDR

Kadar androgen yang tinggi pada tubuh ditemukan dapat menyebabkan seseorang lebih mudah terjangkit COVID-19 dan mengalami gejala penyakit yang cenderung lebih parah dibandingkan individu dengan kadar androgen yang lebih rendah. Kebotakan pada pria dan PCOS pada wanita merupakan penanda kadar androgen yang tinggi dan bagi individu tersebut disarankan untuk lebih berhati-hati agar tidak terpapar virus SARS-CoV-2.

Pandemi yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 atau lebih dikenal sebagai COVID-19 memang meresahkan banyak orang di seluruh dunia. Kini semua orang harus memakai masker kemanapun mereka pergi karena tidak tahu siapa yang telah terjangkit serta kapan dan dimana bisa terinfeksi oleh virus yang sangat mudah menular tersebut. Namun, sekelompok peneliti dari West Virginia, Amerika Serikat menemukan bahwa orang yang menderita kebotakan (androgenetic alopecia) memiliki kecenderungan untuk terjangkit virus SARS-CoV-2.3 

Para peneliti dari West Virginia tersebut meneliti data yang disediakan oleh UK Biobank terhadap 1,941 pasien penderita kebotakan (androgenetic alopecia). Dari 1,941 pasien tersebut, 1,605 pasien telah dites negatif COVID-19 dan 336 pasien dites positif COVID-19. Perlu dicatat juga bahwa BMI (body mass index) dan usia antara kedua grup ini tidak memiliki perbedaan yang signifikan (lihat tabel di bawah). 

1,941 pasien tersebut kemudian diminta untuk mengevaluasi parahnya kebotakan mereka dengan nilai 1 sampai 4 menurut skala Hamilton-Norwood. Nilai 1 merujuk pada tidak adanya kebotakan, nilai 2 pada sedikit kebotakan, nilai 3 kebotakan sedang dan nilai 4 pada kebotakan parah. Seperti yang terlihat pada tabel di bawah, semakin parahnya tingkat kebotakan berbanding lurus dengan kemungkinan terjangkit COVID-19.

Negatif COVID-19Positif COVID-19
Total, n (%)1605336
Nilai 1, n (%)503 (84.97)89 (15.03)
Nilai 2, n (%)336 (83.17)68 (16.83)
Nilai 3, n (%)451 (81.85)100 (18.15)
Nilai 4, n (%)315 (79.95)79 (20.05)
Usia, tahun, rata259.1359.03
BMI, kg/m2, rata228.6729.11

Pada kesempatan yang berbeda, sekelompok peneliti di Spanyol menemukan bahwa androgen (hormon pria) yang notabene merupakan salah satu penyebab utama kebotakan (androgenetic alopecia), tampak memiliki korelasi dengan seberapa parahnya infeksi yang disebabkan oleh SARS-CoV-2.2 

Ketika seseorang terpapar virus SARS-CoV-2, virus tersebut memasuki pneumosit tipe 2 (sel alveolar pada paru-paru) dengan mengikat dirinya dengan reseptor ACE 2 yang terdapat di permukaan sel. Sebelum mengikat dirinya, virus SARS-CoV-2 perlu mempersiapkan diri  melalui mekanisme yang dikenal dengan priming proteolitik yang difasilitasi oleh enzim TMPRSS2 (transmembrane protease serine 2). Enzim TMPRSS2 diproduksi oleh tubuh manusia untuk membantu berbagai proses fisiologis dan patologis untuk kebutuhan sehari-hari. Dengan kata lain, individu dengan kadar enzim TMPRSS2 lebih rendah cenderung lebih aman dari COVID-19 karena virus akan lebih sulit untuk mengikat dirinya ke permukaan sel. 

Sayangnya, produksi TMPRSS2 diketahui akan meningkat selaras dengan tingkat androgen dalam tubuh. Berarti, pada umumnya, pria akan memiliki tingkat TMPRSS2 yang lebih tinggi dari wanita dan akibatnya, akan lebih mudah terinfeksi dan mengalami sakit yang parah akibat virus SARS-CoV-2. Selain pria, wanita dengan kondisi hyperandrogenism (kadar androgen yang lebih tinggi dari normal) juga memiliki resiko yang lebih tinggi dari wanita pada umumnya. Salah satu manifestasi kondisi hyperandrogenism ini adalah PCOS (polycystic ovary syndrome) yang mana ovari wanita memproduksi androgen yang lebih tinggi dari normal sehingga menyebabkan sel telur tidak berkembang sempurna dan gagal dilepaskan secara teratur (siklus menstruasi yang tidak teratur).1 

Kadar androgen yang tinggi merupakan faktor resiko terjangkit virus SARS-CoV-2 dan menderita gejala yang lebih parah dari penderita pada umumnya. Jika Anda menderita kebotakan atau PCOS, yang merupakan penanda tingginya kadar androgen pada tubuh Anda, Anda perlu lebih berhati-hati agar tidak terjangkit COVID-19.

Artikel ini hanya untuk tujuan informasi dan bukan merupakan saran medis. Informasi yang terkandung di sini bukan merupakan pengganti dan tidak boleh diandalkan untuk nasihat medis profesional. Selalu bicarakan dengan dokter Anda tentang risiko dan manfaat dari perawatan apa pun.