Vitamin D3 untuk Rambut Rontok?

Update Terakhir:
20 February 2025
Diperiksa Secara Medis Oleh: Review Pending
Ditulis Oleh: Tim Editorial ROEGAN
TLDR
Vitamin D3 merupakan komponen yang sangat penting dalam mencegah kerontokan, mengobati kebotakan dan pertumbuhan rambut yang lebat. Sayangnya, pada zaman modern ini banyak orang yang kekurangan vitamin D3 akibat gaya hidup dan juga pola makan yang kurang bergizi.
Vitamin D3 atau kolekalsiferol adalah bentuk vitamin D yang penting dalam pertumbuhan rambut. Tidak seperti vitamin lain yang mempengaruhi folikel rambut melalui serangkaian proses biologis tubuh lainnya, vitamin D3 dapat berinteraksi langsung dengan folikel rambut (klik link untuk mempelajari lebih lanjut). Singkatnya, vitamin D3 dapat membawa folikel rambut ke fase anagen (klik link untuk mempelajari lebih lanjut), yakni fase di mana rambut bisa tumbuh kuat sehingga rambut kepala tampak lebat.
Manfaat Vitamin D3
Di tahun 2021, sekelompok peneliti di Punjab (Pakistan) melakukan observasi dan penelitian terhadap 40 wanita dewasa yang mengalami kerontokan akibat telogen effluvium (klik link untuk mempelajari lebih lanjut). Selama 15 hari, ke-40 wanita tersebut diberikan vitamin D3 sebesar 200,000 IU per 2 hari sebanyak 6 kali. Hasilnya, 82.5% dari wanita tersebut mengalami kerontokan yang jauh lebih sedikit dibandingkan dengan sebelum mengkonsumsi vitamin D3.
Studi lainnya di tahun 2023 mengkombinasikan suplementasi vitamin D3 dengan microneedling (klik link untuk mempelajari lebih lanjut). Sebanyak 75 orang yang mengalami alopecia areata (klik link untuk mempelajari lebih lanjut) berpartisipasi dalam studi yang memakan waktu 3 bulan ini. Hasilnya, baik microneedling maupun vitamin D3 terbukti dapat mengurangi kerontokan dan mempercepat pertumbuhan rambut. Namun, ketika microneedling dikombinasikan dengan vitamin D3, maka hasilnya jauh lebih baik lagi.
Tanda-tanda Kekurangan Vitamin D3
Untuk mengetahui persis jumlah vitamin D3 pada tubuh, biasanya diperlukan sampel darah. Namun, ada beberapa panduan yang bisa kita pakai untuk menerka apakah kita termasuk dalam kelompok orang yang rentan kekurangan vitamin D3. Ciri-ciri orang yang kekurangan vitamin D3:
- Kurang terpapar cahaya matahari
- Cahaya matahari, khususnya UVB, diperlukan untuk pembentukan vitamin D3.
- Berkulit gelap
- Kadar melanin yang lebih tinggi menghambat produksi vitamin D. Orang dengan kulit yang lebih gelap memerlukan paparan cahaya matahari lebih lama untuk mendapatkan vitamin D3 yang cukup.
- Obesitas
- Lemak berlebih pada tubuh dapat menyerap vitamin D3, sehingga lebih sedikit yang tersedia untuk bagian tubuh lainnya, termasuk folikel rambut.
- Berusia 50 tahun ke atas
- Seiring penuaan, maka kulit akan kehilangan kemampuan untuk memproduksi vitamin D3 secara efisien.
- Kesehatan sistem pencernaan kurang baik
- Penyakit seperti IBD dapat mencegah penyerapan vitamin D3.
- Kesehatan hati dan ginjal kurang baik
- Gangguan pada hati dan ginjal dapat mengganggu proses aktivasi vitamin D3.
- Penyakit autoimun
- Penyakit seperti lupus memiliki kaitan erat dengan defisiensi vitamin D3.
Sumber Vitamin D3
Pada umumnya, vitamin D3 dapat ditemukan di makanan dengan lemak sehat seperti:
- Salmon
- Kuning telur
- Hati sapi
- Suplementasi vitamin seperti ROEGAN Biotin Gummy (klik link untuk melihat produk)
Artikel ini hanya untuk tujuan informasi dan bukan merupakan saran medis. Informasi yang terkandung di sini bukan merupakan pengganti dan tidak boleh diandalkan untuk nasihat medis profesional. Selalu bicarakan dengan dokter Anda tentang risiko dan manfaat dari perawatan apa pun.